JAKARTA, tribratanewsbengkulu.com – Kepala DivisI Humas Kepolisian Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, tiga pria diduga Teroris akan melakukan aksi teror pada tanggal 17 Ramadhan 2016. Sasarannya anggota Polri dan Pos Polisi (Pospol).
Diketahui, pada Rabu (8-06-2016) telah dilakukan operasi penindakan hukum penangkapan terhadap jaringan terorisme di wilayah Surabaya,Jawa Timur (Jatim) yang akan melakukan aksi teror pada bulan Ramadhan 2016.
PHP (34) ditangkap di Jalan Gembong-Kenjeran, Surabaya, pukul 13.45 WIB.
Dia adalah mantan napi di LP Porong terkait kasus narkoba, kemudian bebas pada April 2014, yang kemudian terpantau direkrut oleh kelompok napi Teroris, bahkan pada saat itu sempat dipindah ke Lapas Madiun.
Selama di LP Porong, PHP sering terpantau mengaji dengan Shibgohtulloh dan Maulana Yusuf Wibisono. Sebelum di penjara karena kasus narkoba, PHP pernah dibui karena kasus penggelapan uang perusahaan tempatnya bekerja.
Sudah sekitar 1 minggu, PHP kedatangan tamu yang menginap di rumahnya, diketahui bernama Jefri Rahmawan.
Tersangka kedua yakni BRN alias Ustadz Jefri(27). Dia diketahui adalah penjaga rumah / yayasan milik Salim Mubarok @ Abu Jandal. Kemudian dikelola oleh Helmi Alamudi. Lalu digunakan untuk menampung anak dan istri kelompok yang pergi ke Suriah.
JR masuk ke dalam DPO Polsek Turen Resor Malang, Jawa Timur karena kasus pengeroyokan atau kekerasan dalam rumah tangga Pasal 170 sub 351 KUHP lebih sub Pasal 44 UU No 23 Tahun 2004.
Tersangka tiga adalah FN yang ditangkap di depan rumahnya pada pukul 15.30 WIB.
Kelompok ini merupakan kelompok yang terkooptasi radikal, pada saat menjadi napi di Lapas Porong Sidoarjo oleh Sibgotulloh dan Muhammad Sholeh (Bom Cimanggis). Mereka terinspirasi dari seruan juru bicara ISIS, Syaikh Abu Muhammad al-Adnani. Dimana seruan tersebut adalah agar para jaringan teror dimanapun untuk melakukan aksi teror di negaranya masing-masing.
Dari penangkapan tersebut disita barang bukti berupa tiga bom, dua senjata api (Senpi) laras panjang jenis river, satu senpi laras pendek beserta empat butir peluru, bahan-bahan peledak berupa HMTD (high explosive), cairan kimia, timbangan, dan alat pembuatan bom, sebuah sangkur, ponsel yang digunakan sebagai pemicu bom.
Rencana aksi teror tersebut akan dilakukan pada 17 Ramadhan, dengan sasaran anggota Polri. Yang sudah dilakukan survey adalah Pos Polisi di Jalan Mirarah Galaxy.
Dari Keterangan tresngka PHP, rencana modus penyerangan adalah menggunakan bom akan diletakkan di Pos Polisi yang sudah di survey. Bom menggunakan pemicu ledakan pertama menggunakan sensor cahaya,yang mana bom akan diletakkan pada malam hari, saat matahari terbit bom akan meledak. Tapi jika gagal ledak akan menggunakan pemicu kedua yaitu handphone. Kalau ini pun gagal, tiga pelaku akan masuk ke pos-pos Polisi menggunakan rompi bom bunuh diri. ( Sumber tribratanews.com )