MANNA, tribratanewsbengkulu.com – Siapa Menyangka di balik wajah ayu dan dalam kesehariannya mengenakan jilbab ini Bripda Febby Feronica salah satu personil Polres Bengkulu Selatan ini sangat ramah serta memiliki segudang prestasi yang belum tentu setiap orang bisa menyamainya.
Bripda Febby Feronica yang Lahir Di kabupaten Seluma 24 Juni pada tahun 1997 ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara buah hati pasangan Ferry Irawan dan Henti Warnaili ini saat di tanyai tentang dirinya mengabdikan diri kepada masyarakat dengan menjadi seorang Polisi wanita ( Polwan ), Dirinya mengatakan menjadi Polisi merupakan panggilan panggilan hati sejak kecil.
Di ceritakan oleh Febby yang saat ini bertugas di Mapolsek Kota Manna, dirinya telah bercita – cita menjadi seorang polwan sejak masih duduk di bangku taman kanak – kanak ( TK ), di karenakan saat itu ia senang melihat orang yang mengenakan seragam Polri dan juga kebetulan di sebelah rumahnya ada keluarga polisi, sehingga setiap hari dirinya selalu melihat dan membayangkan jika dirinya yang mengenakan seragam tersebut.
” Jadi Polisi cita – cita saya sejak kecil, Di sebelah rumah saya ada keluarga Polisi, Hal itulah yang membuat saya juga ingin menjadi polisi. ” Ungkap Febby atau yang lebih akrab di sapa Blui atau Bik ini.
Saat masih bersekolah dirinya selalu rangking di kelas dan menjadi juara umum di sekolah dan juga memilki berbagai prestasi pernah di raihnya antara lain modal mengabdi, seperti juara 2 Karate Komite tingkat Kadet Provinsi Bengkulu 2009, The Winner tahun 2012 dan juga 1 photogenic serta pembawa baki pagi Paskibraka Seluma tahun 2013.
Ketika ditanya alasan kenapa ingin menjadi seorang polisi, Dirinya menyampaikan bahwa dia memiliki motto selalu berbuat baik pada siapapun karena jika saat ini kita sedang dia tas tanah, besok lusa pasti di bawah tanah, maka pahala yang bisa menemani dialam kubur nanti.
ia juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang polisi bukan hanya mengandalkan fisik semata melainkan harus di tunjang dengan prestasi.
” menjadi seorang polwan merupakan kebanggaan bagi diri saya, sehingga saya dapat mengabdikan diri kepada masyarakat. ” Katanya.
Ditambahkan olehnya melihat masih adanya citra kurang baik tentang polisi bagi masyarakat, dia menyampaikan hal tersebut hanyalah ulah oknum semata dan tidak ada kaitannya dengan institusi Polri itu sendiri, Di karenakan masih banyak polisi yang mau berkorban jiwa dan raga bagi masyarakat serta bangsa dan negara.
Berkaitan dengan masih adanya ulah oknum polisi tersebut, dirinya akan berupaya keras untuk menghilangkan citra jelek polisi di tengah masyarakat tersebut dengan cara mendekatkan diri lagi kepada masyarakat serta selalu membaur di tengah-tengah masyarakat serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
” Seorang polisi harus bisa merangkul bukannya memukul, mendidik tidak harus menghardik. ” Katanya.
Dengan majunya teknologi saat ini terutama internet yang telah menjangkau semua hingga ke pelosok desa dirinya mengajak kepada polisi lainnya untuk dapat memanfaatkan media sosial sebagai wadah mendekatkan diri kepada masyarakat namun jangan sampai menampilkan hal – hal yang dapat menciptakan opini negatif di mata masyarakat, akan tetapi tampilkan lah informasi yang berguna bagi masyarakat sehingga menciptakan opini positif bagi polri.
” Jika kami Salah dalam bertindak, tolong ingatkan kami dan jika kami benar tolong bantu kami. ” Pungkasnya. ( 212 )