KOTABENGKULU, Tribratanewsbengkulu.com. Kapolres Bengkulu Akbp Ardian Indra Nurinta, S.Ik bersama 26 perwira Polres Bengkulu menjadi Inspektur Upacara (Irup) di sejumlah sekolah di Kota Bengkulu pada Senin, (25/1) pukul 07.00 Wib. Para perwira mulai dari Kapolres hingga jabatan Kanit dibagi ke sekolah-sekolah tingkat atas terdiri dari SMA sebanyak 13 sekolah, SMK 10 sekolah serta MA 3 sekolah.
Dalam upacara tersebut seluruh Irup membacakan amanat Kapolres Bengkulu. Dalam amanatnya Kapolres bersama para perwira sengaja menjadi irup di seluruh sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Kota Bengkulu. Yakni dalam rangka medukung pemerintah membentuk kader bangsa yang berkualitas. Diawali dari mendidik sumber daya manusia (SDM) sejak dini untuk patuh terhadap undang-undang serta aktif menjaga ketertiban dan memiliki jiwa juang tinggi.
Ada empat pilar kenegaraan yang harus dipahami dan dipedomani antara lain Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ditambah tiga unsur pokok wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan meruapakan wujud dari Sumpah Pemuda yang menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani diantara negara di dunia. Paham kebangsaan merupakan komitmen bersama yang benar-benar dilandasi semangat kebersamaan, senasib dan sepenanggungan. Sedangkan semangat kebangsaan merupakan perpaduan antara rasa dan paham kebangsaan sehingga akan terpancar dari kualitas dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi ancaman.
Akhir-akhir ini kita disuguhkan dengan kasus-kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak-anak muda/remaja bahkan oleh pelajar kita. Setelah ditelusuri kasus-kasus tersebut bermula dari interaksi di sosial media (sosmed). Sosmed saat ini telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama. Interaksi disosial media berjalan real time 24 jam, tidak mudah bagi orang tua, guru, lembaga pendidikan termasuk negara untuk dapat mengontrolnya.
Disinilah gerakan Revolusi Mental yang digagas Presiden RI Joko Widodo menemukan relevansinya, hanya dengan membangun karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi.
Di informasikan bahwa wilayah Kota Bengkulu terdapat beberapa aliran yang menyimpang dan kelompok-kelompok radikal anti Pancasila diantaranya Gafatar, JAT, AKI, IJABI dan HTI. Seperti Gafatar yang akhir-akhir ini menjadi perhatian disejumlah media bahwa ajaran aliran kelompok ini jelas menyimpang. Oleh karena itu Kapolres mengajak dan menghimbau kepada seluruh peserta upacara khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk selalu waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar, segeralah melapor kepada aparat pemerintah setempat bila ada hal-hal yang mencurigakan.
Dipenghujung amanatnya Kapolres mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada kepala sekolah dan dewan guru beserta staf serta anak-anak atau adik-adik pelajar yang telah mempersiapkan upacara ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.