KEPAHIANG, tribratanewsbengkulu.com – Kapolres Kepahiang AKBP H.Iskandar.ZA,S.IK menghadiri kegiatan Silaturahmi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepahiang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari ini Selasa (29/03/2016), sekitar pukul 09.00 Wib di Kantor Sekretariat FKUB Kab. Kepahiang. Kegiatan silaturahmi ini bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dan dialog, penguatan peran majelis agama dan organisasi keagamaan dalam membina kerukunan antar umat beragama, membangun komunikasi dialogis antar majelis agama agar terjaga kerukunan antar umat beragama dan sebagai langkah antisipasi terhadap timbulnya konflik antar umat beragama.
Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Kepahiang, Perwira Penghubung Kodim 0409, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat serta Tokoh Pemuka Agama di Kepahiang.
Dalam arahan serta sambutannya Kapolres Kepahiang menyampaikan bahwasannya kerukunan serta toleransi antar umat beragama mutlak diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Kapolres menghimbau agar jangan mudah terprofokasi dengan issue – issue provokasi yang beredar melalui media sosial yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan serta menciptakan konflik antar umat beragama.
Kapolres juga berpesan kepada para tokoh pemuka agama agar dapat menyampaikan hasil dari forum keurukunan umat beragama tersebut kepada para jamaatnya supaya dapat mencegah terjadinya konflik agama di lingkungan masyarakat,untuk itu semua komponen masyarakat agar mempererat silahturahmi di lingkungan masing – masing agar terjalinnya kerukunan, keharmonisan tetap terjaga.
Diharapkan oleh Kapolres FKUB bisa dapat menjadi jembatan penghubung di internal umat masing-masing. Artinya, masing-masing agama secara vertikal memiliki keyakinan, cara, etika, susila yang dimiliki dan bersifat hakiki. Hal ini merupakan pembeda antara agama yang satu dengan yang lainnya yang harus dihormati. Oleh karena itu FKUB melalui perwakilan di masing-masing agama harus dapat menularkan kerukunan di internal umat, dan menjaga aspek sakralisasi pelaksanaan tradisi keberagamaan masing-masing dengan tetap berpegang pada kaidah agama.
Kapolres menyampaikan bahwa ketika bicara masalah NKRI maka kita tanggalkan kemasan-kemasan agama masing-masing, kalo kita berdiri diatas perbedaan adalah suatu nikmat dari Tuhan. Konflik itu harus disikapi dengan benar karena ada perbedaan maka ada kemajuan. (masbay)