Tribratanewsbengkulu.com – Surabaya. Sejumlah organisasi keagamaan bakal menggelar aksi dengan mengerahkan 7.000 massa, pada Rabu (15/5/19) besok di Surabaya. Aksi ini ditujukan untuk menolak kecurangan Pemilu 2019.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Surabaya, Mahdi Al Habsy membenarkan rencana aksi tersebut. Ia mengatakan penolakan terhadap kecurangan itu adalah bagian dari upaya untuk mengawal hasil Ijtimak Ulama III.
Aksi itu akan digelar pihaknya di depan Gedung DRPD Provinsi Jawa Timur, dan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim, di Surabaya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes. Pol. Frans Barung Mangera, S.I.K., menjelaskan bahwa kepolisian telah siap mengantisipasi aksi massa di Surabaya tersebut.
“Berkaitan dengan tanggal 15 Mei itu yang sudah beredar di WhatsApp, maka kepolisian di wilayah Jatim, sudah siap menghadapi itu bersama dengan TNI dan seluruh masyarakat Jawa Timur,” jelas Kabid Humas Polda Jatim, di sela-sela Peringatan Tregedi Bom Surabaya, di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Senin (13/5/19) malam.
Soal tujuan aksi demo, ia menjelaskan masyarakat sebaiknya menggunakan jalur konstitusi dalam menyikapi dugaan kecurangan itu jika memang memiliki bukti.
“Kalau memang ada kecurangan dan sebagainya, jalan konstitusi yang harus ditempuh, apa jalan ke situ-situ, yakni gugat aja di Mahkamah Konstitusi,” jelasnya lagi.
Ia pun menengarai/menduga aksi tersebut merupakan bagian dari gerakan people power yang belakangan sedang ramai disampaikan oleh sejumlah tokoh politik. Jika benar hal itu terjadi, maka bisa mengganggu situasi keamanan di wilayah Jawa Timur.
Kabid Humas menjelaskan di wilayah Jawa Timur, sejumlah tokoh pun telah menolak adanya gerakan people power tersebut. Hal itu kata dia ditandai dengan deklarasi penolakan people power di Gereja Santa Maria Tak Bercela, oleh tokoh lintas agama.
Maka itu, ia pun meminta agar masyarakat tak gusar, sebab kepolisian menjamin penuh keamanan wilayahnya dari ancaman-ancaman aksi tersebut.
“Sesuai dengan instruksi pimpinan kita bahwasanya kita sudah mengantisipasi aksi di tanggal 15 itu. Tadi para tokoh juga sudah menyampaikan deklarasi menolak people power,” pungkasnya.