Bengkulu, tribratanewsbengkulu.com – Pasca bentrok, suasana di 12 desa masih lengang. Ratusan aparat Kepolisian disiagakan di sekitar kamp perusahaan PT Citra Buana Selaras yang mendapat izin pengerukan batu bara dengan sistem tertutup di bawah tanah atau “underground”. Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs. M.Ghufron, MM, M.Si mengatakan, pihaknya menempatkan ratusan personel Polisi dari Polres Bengkulu Utara, Sat Brimob dan Dit Sabhara di lokasi pertambangan PT Citra Buana Selaras (PT CBS) usai kerusuhan yang menyebabkan beberapa korban luka-luka baik di pihak masyarakat maupun petugas, Sabtu (11/6).
“Saat ini kami tempatkan ratusan personel di sekitar lokasi tambang PT. CBD sampai jangka waktu yang belum ditentukan tergantung dengan situasi. Rayusan Personel ini ditempatkan di sana untuk berjaga-jaga, mengantisipasi hal yang tak diinginkan,” kata Kapolda Bengkulu, Brigjen Polisi. M. Ghufron, Minggu (12/6).
Ia juga menyatakan sangat menyayangkan sampai terjadinya bentrok karena menurutnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan jalan damai dan tanpa harus melakukan aksi-aksi demo yang berlebihan. “Masalah ini bisa dicarikan solusinya. Semua pihak harus terlibat, penambang, pengusaha, pemerintah dan masyarakat, harus disamakan persepsinya. Beri mereka pemahaman dan sosialisasi, berikan keyakinan bahwa masalah dihadapi bukan masalah serius, tetapi masalah biasa dan bisa diselesaikan,” ungkap Ghufron.
Selanjutnya Kapolda menjelaskan bahwa masyarakat boleh saja menyampaikan aspirasinya dengan cara berunjuk rasa namun harus tertib dan tidak boleh melakukan tindakan anarkis.
“Kami tidak melarang masyarakat menyampaikan aspirasi dengan cara berunjuk rasa asal masih dalam batas yang wajar sesuai dengan aturan yang berlaku, namun apabila sampai terjadi tindakan-tindakan anarkis kami tak segan untuk membubarkan demo tersebut,” ujar Kapolda.
Kemudian juga ia menjelaskan bahwa saat ini kondisi di sekitar lokasi telah berangsur kondusif. Sementara itu polisi juga masih melakukan pengumpulan fakta-fakta, siapa pelaku, dalang, penyebab pecahnya kerusuhan saat unjuk rasa Sabtu (11/6). (Alf)