Tak tanggung-tanggung Bid Dokkes langsung mendirikan Pos Terpadu pelayanan Pekan Imnunisasi Nasional ini di berbagai titik. Untuk di kota bengkulu saja kabid Dokkes mengatakan, “sudah berdiri 5 pos terpadu yaitu di rumah sakit bhayangkara, di klinik polda bengkulu, klinik polres bengkulu, klinik bhayangkara medika Nusa Indah, dan di Mako Brimob Bengkulu” ujarnya pada tribratanewsbengkulu.com.
Dalam kesempatan itu juga Kabid Dokkes menjelaskan bahwa Vaksin yang diberikan tidak mengandung babi dan telah mendapat ijin halal oleh MUI. Hal itu juga dipertegas oleh Kementerian Kesehatan RI, “vaksin Polio yang digunakan pada pekan imunisasi nasional (PIN) 2016 tidak menggunakan bahan bersumber dari babi”. Klarifikasi ini diberikan terkait kabar tidak benar yang kini beredar di media sosial.
Dukungan terhadap program imunisasi di Indonesia pun datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Secara resmi MUI mendukung program imunisasi di Indonesia, termasuk PIN Polio 2016 sebagaimana tercantum dalam fatwa MUI Nomer 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi yang ditetapkan pada 23 Januari 2016.
“Bungkus vaksin polio yang beredar di medsos dengan tulisan “pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi” adalah vaksin polio suntik. Sedangkan yang digunakan pada Pekan Imunisasi Nasional 2016 adalah Vaksin Tetes,” tutur Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi.
Kabid Dokkes menghimbau kepada masyarakat bengkulu untuk dapat membawa anaknya ke pos terpadu terdekat, “Silahkan ke Pos PIN terdekat pada tanggal 8-15 Maret 2016 dan gratis tidak dipungut biaya” ujar dr. andri. ( Ald )