JAKARTA, tribratanewsbengkulu.com – Pengeroyok Brigadir Hanafi masih dikejar. Mereka adalah anggota The Jakmania, pendukung Persija, yang berbuat onar ketika Persija kontra Sriwijaya FC di Stadion Utama Glora Bung Karno, beberapa waktu lalu.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro AKBP Hendy F. Kurniawan mengatakan, sudah ada titik terang siapa mereka. Informasi kuat didapat dari dua tersangka anggota Jakmania yang ditangkap pada, Selasa, 28 Juni, pukul 21.30 WIB, yaitu RS, 17, dan SW, 19. Keduanya warga Pejaten Timur, Jaksel.
“Dia tahu siapa-siapa yang nyerang Brigadir Hanafi. Jadi masih proses pendalaman terus,” kata Hendy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).
Hendy meenegaskan, pengeroyok Hanafi tak lain teman-teman RS dan SW. Keterangan keduanya juga diperkuat rekaman CCTV di lokasi pengeroyokan.
Hendy belum bisa memastikan jumlah pengeroyok Hanafi. Yang pasti angkanya terus bertambah. “Karena dari setiap pengakuan, dia berbuat apa, terus temannya berbuat apa. begitu kita dapatkan keterangan nama dan peran dalam pengeroyokan, langsung didalami,” beber Hendy. “Teman-temannya kita ambilin.”
Kondisi Hanafi sekarang jauh lebih baik. Namun, dia harus kehilangan mata sebelah kiri. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menjelaskan, bola mata kiri Hanafi harus diangkat karena korneanya sudah rusak dan mengering. Jaringan sarafnya rusak. Akan menjadi lebih berbahaya jika tidak segera diangkat.
Pengangkatan bola mata dilakukan di Rumah Sakit Pertamina pada Selasa, 28 Juni. Sementara untuk mata kanan masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Saat bentrokan antara suporter Persija, The Jakmania, dan polisi pecah, Hanafi berada di luar stadion karena bertugas sebagai pengemudi truk polisi. Saat itulah ia dikeroyok puluhan The Jakmania di pintu VII SUGBK.
Massa menyerang Hanafi dengan membabi-buta. Dari rekaman CCTV, korban terlihat dianiaya selama sekitar enam menit. Bentrok menelan korban dari kedua belah pihak. Hanafi mengalami luka paling parah di bagian kepala.