Tribratanewsbengkulu.com, BENGKULU – Operasi Ketupat Nala 2018 dalam rangka pengamanan hari raya lebaran Idul Fitri 1439 H yang dilakukan Polda Bengkulu dan jajaran selama 11 hari yakni sejak H-8 hingga H+2 lebaran sudah berakhir, dalam operasi ketupat tersebut, angka kecelakaan yang terjadi di Bengkulu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 lalu, hal tersebut berdasarkan data hasil operasi ketupat nala yang langsung disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas (Lantas) Polda Bengkulu, Kombes Pol Kombes Pol Jefri Yanus Endolemba Torunde SIK melalui Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno SSos MH kepada para awak media hari ini ( 22/06 )
“Berdasarkan data yang diperoleh selama operasi ketupat tersebut yang dimulai sejak H-8 lebaran hingga H+2 lebaran 2018, angka kecelakaan menurun yakni sebanyak 26 kasus laka, sedangkan tahun 2017 yakni sebanyak 27 Laka,” terang Kabid Humas, AKBP Sudarno SSos MH.
Dijelaskannya, untuk jumlah kejadian, korban yang meninggal dunia dan korban yang mengalami luka ringan (LR) memang mengalami penurunan, namun untuk korban luka berat (LB) dan kerugian materil akibat laka tersebut sedikit mengalami peningkatan.
“Untuk jumlah kejadian ditahun 2017 sebanyak 27 laporan sedangkan tahun 2018 sebanyak 26 laporan, untuk meninggal dunia 2017 sebanyak 7 orang sedangkan tahun 2018 sebanyak 7 orang, dan untuk luka ringan 2017 sebanyak 40 orang ditahun ini sebanyak 25 orang, sedangkan untuk luka berat di tahun 2017 sebanyak 14 sedangkan tahun 2018 sebanyak 19 orang dan kerugian materil yang dialami akibat laka tersebut mencapai Rp 108 juta ditahun 2017 dan ditahun 2018 mencapai Rp 148 juta,” jelasnya.
Selain itu, Kabid Humas juga menjelaskan, untuk pelanggaran lalu lintas ditahun ini justru mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 kemarin, baik dari jumlah surat tilang yang dikeluarkan Dit Lantas Polda Bengkulu dan jajaran maupun pelanggaran dalam bentuk teguran.
“Untuk tilang ditahun 2018 ini sebanyak 1.420 lembar surat tilang sedangkan tahun 2017 sebanyak 1.041 lembar sedangkan teguran sebanyak 595 untuk tahun 2018 sedangkan tahun 2017 sebanyak 1.343 surat teguran,” bebernya.
Kabid Humas mengatakan, operasi ini murni adalah operasi kemanusiaan bagaimana mewujudkan situasi aman ditengah masyarakat selama merayakan hari lebaran. Karena salah satu pemicu terjadinya angka kecelakaan di masyarakat banyak terjadi ketika perayaan lebaran, natal dan tahun baru sehingga pada Operasi ketupat ini perlu dilakukan akan terciptanya kondisi yang kondusif dan aman.
“Operasi ketupat nala yang dilakukan Polda Bengkulu dan jajaran menyasar setiap kegiatan, sehingga dalam melaksanakan ibadah lebaran tidak ada hambatan dan ini terbukti dari perayaan hari Raya Idul Fitri 1439 H dapat berjalan dengan lancar tanpa sedikitpun ganguan,” tuturnya.
Ia menuturkan, dalam pelaksanaan operasi ketupat nala 2017 yang lalu, Polda Bengkulu bersama jajaran juga menggandeng beberapa elemen, diantaranya TNI dan instansi lainnya agar suasana aman dan kondusif benar-benar terwujud di masyarakat Bengkulu.
“Semua turun dan membantu dalam pelaksanaan operasi ketupat nala yang mana tujuannya sama yakni keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Bengkulu,” Pungkas Kabid Humas.