BENGKULU, tribratanewsbengkulu.com – Neuro Associative Conditioning (NAC) System dikembangkan oleh Anthony Robbins berasal dari Amerika, merupakan pengembangan kreatif yang dilakukan setelah bertahun-tahun mendalami dan mengaplikasikan teknologi Neuro Linguistic Programing (NLP). Neuro merujuk pada otak/pikiran, dimaksudkan bagaimana kita mengorganisir pikiran dan mental. Linguistic adalah mengenai bahasa, bagaimana kita menggunakan bahasa tersebut untuk menciptakan makna dan pengaruh tertentu pada pikiran dan kehidupan manusia. Programming adalah urutan proses mental yang berpengaruh atas perilaku manusia dalam mencapai tujuan tertentu, dan bagaimana melakukan modifikasi atas proses mental tersebut.
Ronald Nurdanadarma adalah seorang Engineer lulusan Jerman Barat bersama istrinya seorang Sarjana Teknik Kimia lulusan UGM Yogyakarta dengan didukung oleh (Alm) Ir. Isa Sarwani seorang Sarjana Elektro dari ITB telah mengembangkan tehnik-tehnik NAC System yang dikemas dan dimodifikasi serta disesuaikan dengan budaya Indonesia. Beliau-beliau itulah orang Indonesia yang pertama kali mengembangkan NAC System di Indonesia.
Atas seijin, arahan dan dukungan Kapolda Jawa Timur saat kepemimpinan Irjen Pol Drs Firman Gani dan dilanjutkan Irjen Pol Drs. Edy Sunarno, maka pelatihan ini selanjutnya dikembangkan di lingkungan Polri dimulai dari SPN Mojokerto yang kebetulan penulis dipercaya sebagai Ka SPN pada tahun 2003-2005. Pelatihan dimulai dari para Gadik dan diteruskan kepada para peserta didik dan dikembangkan kepada kelompok-kelompok masyarakat sebagai wujud implementasi Polmas di lembaga pendidikan. Kegiatan ini berlanjut di SPN Mojokerto Polda Jawa Timur sampai dengan saat ini.
Tim kreatif Polri telah mengembangkannya di lingkungan Lemdikpol mulai dari Setukpa, Sespima, STIK, Sespimpol dan beberapa Polda (Jatim, Kalbar, Kepri, Kep. Babel, Sultra, dan Sulut) dalam pelatihan perubahan mindset menuju etos kerja yang kondusif. Dalam rangka ikut membangun kepercayaan masyarakat dan kemitraan sekaligus merupakan implementasi perpolisian masyarakat di lembaga pendidikan pelatihan ini juga dikembangkan bagi masyarakat dari berbagai institusi sebagai wujud kepedulian dalam ikut serta membangun nurani.
Harapannya dari terbentuknya NAC ini, selain terjadi perubahan mindset dan sikap mental anggota Polri, juga menyiapkan mereka sebagai agen-agen perubahan yang siap melakukan sentuhan kepada masyarakat secara bertahap dan berkesinambungan sampai dengan terwujudnya gerakan revolusi mental.(ald)