MANNA, tribratanewsbengkuluselatan.com – Berbagai program dan terobosan terus di bangun di Polres Bengkulu Selatan di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Napitupulu Yogi Yusuf, SH, SIK. Setelah sebelumnya Polres Bengkulu Selatan selama kurun waktu lebih dari 3 bulan menggelar Silaturahmi Kamtibmas, dengan menyambangi seluruh desa yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan. Kali ini Polres Bengkulu Selatan menerapkan sistem 6 hari kerja, bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dalam rangka menjalankan program baru yang akan dijalan di Polres Bengkulu Selatan.
“Benar sekali, mulai Sabtu ini (06/08) Polres akan mulai menerapkan enam hari kerja. Ini program internal Polres, atas inisiatif dan trobosan sendiri. Selama inikan, untuk Polres lain yang ada di jajaran Polda Bengkulu menerapkan sistem 5 hari kerja layaknya Intsansi Vertikal lainnya, sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi hari libur,” Ungkap Kapolres kepada tribratanews Jum’at (05/08).
Meskipun nantinya Polres menerapkan sistem enam hari kerja, namun demikian pada hari Sabtu tersebut Polres tidak melaksanakan kegiatan rutinitas seperti hari biasanya, melainkan seluruh personel Polres akan diturunkan ke masyarakat guna melaksanakan silaturahmi Kamtibmas dengan melaksanakan tatap muka dan bertemu secara langsung dengan masyarakat satu per satu.
“Pada setiap hari sabtu, selesai pelaksanaan apel pagi seluruh personel akan kita turunkan dan kita sebar ke masyarakat untuk melaksanakan silaturahmi kamtibmas, bertamu langsung ke rumah-rumah warga yang secara terjadwal kita bagi wilayah yang akan kita jadikan lokasi sambang tersebut. Setiap personel akan kita beri buku saku, nantinya tugas mereka mencatat keluhan, saran dan masukan warga, serta mencatat nama dan nomor hp (handphone, red) warga tersebut guna sebagai masukan dan atensi kita,” Terang Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, pelaksanaan program bertamu kerumah warga yang digalakkan oleh Polres ini bertujuan guna menjalin silaturahmi dan mendekatkan Polri dengan masyarakat. Selama ini mungkin masih ada warga yang tidak tau kalau seseorang itu adalah anggota Polri, serta hubungan antara Polisi dengan warga masih kurang dekat, jadi dengan adanya Program ini Polisi semakin dekat, dikenal, dicintai dengan masyarakat.
“Di daerah lain pernah ada kejadian Kantor Polisi yang diserang massa, meski letaknya ditengah pemukiman warga, tetapi tidak ada warga yang ikut menolong, mengapa demikian? Hal ini besar kemungkinan dikarenakan kurang dekatnya antara Polisi dengan masyarakat, khususnya kepada warga sekitar kantor tersebut. Jadi, dengan adanya program ini harapan kita, kejadian seperti itu ataupun kejadian lain yang serupa tidak terjadi di daerah kita,” Pungkas Kapolres. (asp)