MUKOMUKO, tribratanewsbengkulu.com – Aipda Mulyadi Personel Polsek Mukomuko Utara Polres Mukomuko merupakan Bhabinkamtibmas kecamatan 14 Koto kabupaten Mukomuko yang kemarin ( 23/03 ) mendapatkan reward dari Kapolres Mukomuko telah mengabdikan dirinya selama 7 tahun sebagai seorang Bhabinkamtibmas serta sebagai Kapolpol Di kecamatan XIV Koto.
Dirinya diberikan Reward oleh Kapolres Karena inovasinya yang telah dia buat dengan menyulap sebuah motor dinas menjadi sebuah perpustakaan keliling yang bisa di manfaatkan oleh seluruh warga masyarakat desa binaannya .
Ketika Dihubungi tribratanews.bengkulu.com melalui sambungan Telepon Aipda Mulyadi mengatakan dirinya menjadikan motornya tersebut sebagai perpustakaan keliling bertujuan untuk menumbuhkan kembali minat baca di masyarakat serta menjangkau masyarakat pedesaan yang belum tersentuh dengan jaringan digital berupa internet.
Di katakan olehnya selama menjadi seorang bhabinkamtibmas dirinya selalu mendatangi desa yang menjadi binaannya yang tidak semuanya memiliki fasilitas internet dan digital, serta melihat adanya perputakaan desa yang kurang optimal di gunakan masyarakat.
Mulyadi menyampaikan dirinya telah menjadi Bhabinkamtibmas selama 7 tahun dan memiliki 4 desa binaan yaitu Desa Lubuk Sanai, Desa Pauh Perenjah, Desa Tanjung Mulya, SP 9.
Maka dari hal tersebut dirinya berkoordinasi dengan kepala desa lubuk sanai kecamatan XIV KOTO untuk dapat meminjam buku tersebut dan dibawa menggunakan motor dinas yang dia miliki dan dapat di pinjamkan keseluruh masyarakat yang menjadi desa binaannya.
Mulyadi sendiri mengatakan dirinya telah berkeliling dengan motor dinasnya yang di jadikan sebagai perpustakaan berjalan sejak bulan januari 2017 ini dan buku yang ada untuk di baca masyarakat saat ini berjumlah 266 eks buku yang terdiri dari 239 buku dari desa dan 27 buku bantuan dari masyarakat pertanian.
Dirinya juga mengatakan kegiatan yang di lakukannya tersebut di Supoort penuh oleh Kapolres Mukomuko AKBP Sigit Ali S.Ik serta Kasat Binmas Polres Mukomuko.
Ditambahkan oleh nya kegiatan tersebut dia lakukan sekali dalam seminggu dengan tempat yang berbeda baik itu di pasar, di sekolah, dan juga di desa yang tidak terjangkau oleh jaringan digital.( 212 )