Tribratanewsbengkulu.com, KEPAHIANG – Dalam rangka mengendalikan dan mengantisipasi tindakan kriminal penimbunan bahan pokok atau sembako (sembilan bahan pokok) terutama menjelang bulan puasa. Polres Kepahiang bersama instansi terkait membentuk tim khusus menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Tim khusus itu untuk mencegah lonjakan harga barang dan kebutuhan pokok.Tim khusus itu akan menyasar para spekulan yang biasa menimbun harga barang menjelang puasa dan lebaran tahun 2017.
Kapolres Kepahiang AKBP Ady Savart, SH,S.IK menuturkan “Bahwa Polres Kepahiang telah membentuk tim khusus tersebut dengan berkoordinasi dengan lintas intansi terkait di Kabupaten Kepahiang. Upaya tersebut untuk menindaklanjuti kebijaksanaan dari Presiden Republik Indonesia dan Kapolri secara berjenjang melalui Kapolda Bengkulu”. ungkap Kapolres Kepahiang pada Senin pagi (8/5/2017).
Kapolres Kepahiang menerangkan,? tim yang dibentuk akan turun ke sejumlah pasar, pusat distribusi sembako, jalur distribusi serta pusat perbelanjaan lainnya di setiap kecamatan dan di desa di wilayah Kepahiang. Operasi pasar dilakukan secara rutin tiap harinya dan akan dievaluasi untuk mencasri solusi jika terjadi lonjakan menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran. Tim ini juga berusaha mengantisipasi adanya monopoli perdagangan dan upaya penimbunan barang.
“Yang paling penting itu mengantisipasi penimbunan barang yang paling rawan ditimbun beras, gula, minyak, dan tepung jika ada yang nekat akan ditindak tegas. ?Ketersediaan barang harus terjaga menjelang dan selama Ramadhan, serta Lebaran Idul Fitri,” terang Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Kepahiang AKP Khoiril Akbar, S.IK menjelaskan “Sejauh ini, kondisi kebutuhan pokok di Kepahiang masih aman dan harga terjangkau masyarakat. Belum ada ditemukan penumpukan ataupun penimbunan bahan pokok setelah Polres Kepahiang menurunkan intelijen ke sejumlah lokasi” ungkap Kasat Reskrim
Berikut ini hasil pantauan tim yang dipimpin Kbo Intelkam Aiptu H.Muzakar Kirom,SH yang memaparkan kondisi dan perkembangan harga bahan pokok disejumlah pusat perdagangan di Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Untuk di toko modern (Indomaret) minyak goreng Rp.11.000/kg, gula Rp.12.500/kg. Untuk di pasar tradisional minyak goreng kemasan (program pemerintah) Rp.11.500/kg, minyak kemasan Rp.13.000/kg, minyak curah Rp.11.500/kg, telur ayam kampung Rp. 3000/butir, telur ayam ras Rp. 12.500/kg, bawang merah jawa Rp25.000 /kg, bawang lokal Rp.20.000 /kg, bawang putih Rp 55.000 /kg, beras medium Rp.8000/kg, gula pasir Rp 3.000 s/d Rp.14.000 /kg, cabe merah Rp. 25.000 /kg, daging sapi lokal Rp. 120.000 /kg, daging ayam ras Rp. 32.000 /kg. Sedangkan untuk stock beras pada gudang Bulog Kepahiang terpantau 1.300 ton.