Tribratanewsbengkulu.com, KEPAHIANG – Peduli terhadap warganya, Kapolres Kepahiang AKBP Ady Savart, SH, S.IK menjenguk Pak Sukri (40) korban kebakaran yang sedang menjalani perawatan intensif di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Kepahiang. Rabu (31/5/2017)
Pak Sukri yang berprofesi sebagai Satpam, mengalami luka bakar pada bagian wajah, tangan dan kaki pada peristiwa kebakaran yang terjadi di rumahnya pada Sabtu (27/5/2017) kemarin, beralamat di Jln. Reformasi Kelurahan Pasar Sejantung, Kec. Kepahiang, Kab. Kepahiang. Proses pemadaman tersebut dilakukan oleh petugas Damkar (Pemadam Kebakaran) Pemda Kepahiang dibantu personil Polres Kepahiang dan masyarakat sekitar. Akibat kebakaran itu rumah berserta isinya tidak ada yang bisa diselamatkan.
Dalam kunjungan tersebut Kapolres Kepahiang bersama beberapa anggotanya juga memberikan tali asih kepada korban.
“Mudah-mudahan kunjungan dan bantuan ini dapat bermanfaat bagi korban sekeluarga,” ucap Kapolres Kepahiang.
Apa yang dilakukan oleh Kapolres Kepahiang dengan memberikan bantuan secukupnya kepada korban kebakaran merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.
Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.
Supaya kepercayaan terbangun dan kembali pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.
Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.
Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.