BENGKULU, tribratanewsbengkulu.com – Baru-baru ini tepatnya hari Rabu (02/03/2016) pukul 19.49 Wib lokasi di: 5.16 LS, 94.05 BT 682 km barat daya kepulauan Mentawai Sumatera Barat dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan laut telah terjadi gempa dengan Mag:8.3 Sr. Sesaat setelah terjadi Gempa BMKG langsung memberikan sinyal bahaya potensi tsunami kepada masyarakat di Aceh Sumbar Bengkulu dan lampung. Semua masyarakat di di pesisir pantai khususnya di Sumbar nampak secara tertib bergerak menuju titik aman berkumpul antisipasi terjadinya bencana tsunami. Setelah dilakukan pengamatan dengan seksama barulah 1 jam kemudian BMKG berani merubah status menjadi tidak berpotensi tsunami.
“Kemudian Bagaimana, apabila Gempa yang serupa seperti di Sumbar tersebut terjadi di Bengkulu? bagaimana cara mengetahui gempa tersebut berpotensi tsunami atau tidak? Apa yang harus dipersiapkan apabila tinggal di daerah rawan tsunami? Apa yang kita lakukan?dan kemana kita akan pergi?” Pasti pertanyaan tersebut sempat terlintas di benak kita, hal itulah yang kemudian mendorong kami menulis artikel ini.
Seperti yang kita ketahui bersama, tsunami adalah serangkaian gelombang laut besar (raksasa) yang dihasilkan oleh gempa bumi besar di dasar samudra (laut) seperti pada tsunami Aceh, atau runtuhan/longsoran bumi ke laut seperti saat letusan Krakatau dulu. Ketika gelombang memasuki perairan dangkal, mereka dapat meninggi hingga beberapa meter, menghantam pantai dengan kekuatan yang mengerikan.
Masyarakat di sekitar bibir pantai atau di area landai setelahnya perlu waspada, karena tsunami dapat menerjang hanya dalam beberapa menit pasca gempa raksasa terasa.
Periode bahaya tsunami dapat berlanjut hingga berjam-jam pasca gempa besar. Dan tsunami terjadi tanpa mengenal waktu, musim, baik siang maupun malam.
Anda harus mulai waspada jika:
Gempa bumi yang kuat melanda wilayah pantai (atau dekat pantai) setidaknya selama 20 detik atau lebih.Perubahan tinggi permukaan air laut yang teramati dengan jelas meninggi atau menurun dengan drastis.
Informasi tentang kemungkinan tsunami akan dikabarkan oleh BMKG melalui sistem yang sudah terbangun di Bengkulu atau melalui situs resminya dan melalui siaran di stasiun Radio setempat.
Hal yang harus kita persiapkan apabila tinggal di daerah rawan tsunami.adalah:
Temukan apakah rumah, sekolah, tempat kerja atau area yang sering Anda kunjungi berada pada wilayah yang potensial terkena tsunami.
Ketahui tinggi jalan anda dari permukaan laut dan jarak dari pantai atau wilayah perairan lain yang berbahaya. Petunjuk evakuasi kemungkinan berdasarkan angka-angka ini, misalnya “evakuasi hingga ketinggian 10 m dpl” atau “jarak aman 10 km dari bibir pantai”.
Petakan jalur evakuasi dari lokasi-lokasi yang sering Anda kunjungi di atas di mana tsunami berpotensi mengenai tempat tersebut. Pilih lokasi area setidaknya setinggi 30 meter dari atas permukaan laut atau pergi setidaknya sejauh 3 km dari bibir pantai. seandainya Anda akan mencapai area ini dengan berjalan kaki, pastikan Anda dapat mencapainya sekurang-kurangnya dalam 15 menit. Latihkan jalur evakuasi ini setidaknya kepada keluarga anda sendiri. Persiapkan semua surat menyurat penting selalu dalam satu tas sehingga apabila.benar terjadi tsunami tidak perlu membawa terlalu banyak barang.
Apa yang kita lakukan? kemana kita akan pergi?
Jika Anda berada di daerah pantai dan merasakan gempa bumi yang kuat berdurasi setidaknya selama 20 detik atau lebih lama:
Tiarap, lindungi kepala anda, dan bertahan. Anda pertama harus melindungi diri anda dari gempa bumi.Ketika guncangan berhenti, kumpulkan semua anggota keluarga dan bergerak dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi menjauhi garis pantai. Tsunami dapat tiba dalam hitungan menit.Hindari tiang listrik dan jauhi gedung-gedung dan jembatan di mana objek-objek berat dapat runtuh pasca terkena guncangan gempa.
Dimana tempat yang tinggi dan jauh dari bibir pantai?
Pastinya disaat sekarang kita akan bisa memikirkan dan memperkirakannya namun apabila disaat-saat terjadi bencana dan ditengah kepanikan pasti tak sedikit dar kita yang akan merasakan kebingungan, sehingga disinilah perlu adanya petunjuk-petunjuk evakuasi, dan latihan-latihan kontijensi tentang kejadian tsunami ini, mengingat Bengkulu adalah salah satu daerah rawan tsunami. Karena pertimbangan itulah Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs. M. Ghufron MM, MSi memerintahkan kepada Karo Ops Polda Kombes Pol Bambang Suminto dan segenap Polres jajaran yang daerahnya termasuk daerah rawan tsunami untuk secara berkala melakukan pelatihan kontijensi tsunami.
Selain itu juga Kapolda mempelopori di pasangnya papan merk penanda “21MDPL” di Polda Bengkulu yang menandakan bahwa lokasi Polda Bengkulu terletak kurang lebih 21 meter di atas permukaan laut sehingga papan Merk tersebut merupakan penanda yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Polda Bengkulu merupakan salah satu lokasi titik kumpul yang cukup aman dari bahaya tsunami.
Selain di Polda Bengkulu di Polres Bengkulu juga sudah terpasang papan merk yang serupa “18 MDPL” yang menandakan bahwa Polres Bengkulu terletak kurang lebih 18 meter di atas permukaan laut. Dengan papan merk pemberitahuan seperti ini diharapkan agar masyarakat akan dapat memperkirakan kemana tempat berkumpul yang dapat dicapai dengan waktu yang singkat sesuai dengan lokadi tempat tinggal masing-masing.
“Saya harapkan papan merk yang serupa juga dapat terpasang di setiap gedung-gedung di masing-masing daerah yang rawan tsunami baik gedung tersebut milik pemerintah maupun milik swasta. Hal ini selain akan membantu masyarakat nantinya juga akan menunjukkan bahwa kita adalah daerah yang tanggap bencana, terlepas dari semuanya itu adalah kehendak Allah SWT namun tidak ada salahnya kita untuk waspada.” Ujar Kapolda Bengkulu. ( Alf )