Tribratanewsbengkulu.com, BENGKULU – Kasus penganiayaan saat pemagaran lahan milik Pelindo Cabang Bengkulu tanggal 13 November 2020 lalu masih dalam pendalaman Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum ( Reskrimum ) Polda Bengkulu.
Penyidik akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, memanggil saksi lain untuk dimintai keterangan. Hal tersebut dilakukan untuk memperjelas awal mula penganiayaan dan berapa orang yang terlibat melakukan penganiayaan terhadap Hendra warga Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.
Satu orang tersangka yang ditetapkan YK saat ini sudah ditahan di Rutan Polda Bengkulu. Apakah ada pelaku lain dalam kasus tersebut, masih menunggu hasil pengembangan dan pemeriksaan saksi yang dilakukan penyidik. Hal tersebut dibenarkan Kasubdit Jatanras Polda Bengkulu, Kompol Widiardi SIK MH.
“Kami akan lakukan pengembangan, dalam waktu dekat ini akan memintai keterangan saksi terkait untuk memperjelas kasus ini secara keseluruhan,” jelas Kasubdit Jatanras.
Penyidik melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut karena laporan yang disampaikan oleh Hendra adalah pengeroyokan tanggal 17 November 2020 lalu. Dalam laporannya, selain YK diduga ada orang lain yang melakukan pemukulan terhadap Hendra. Hal tersebut disampaikan Hendra saat diperiksa penyidik tanggal 17 November 2020 lalu.
“Yang menganiaya saya YK dan kawan-kawannya, dipukul, dada diterjang idak tau lagi pokoknya, karena anggota dia itu banyak. Saya meminta pertanggung jawaban secara hukum pada pihak kepolisian,” jelas Hendra.
Kejadian pemukulan tersebut bermula saat Hendra dan masyarakat sekitar mempertanyakan pemagaran tersebut. Kemudian terjadi adu mulut hingga keributan, saling dorong hingga berujung pemukulan. Saat YK memukul Hendra, pandangan Hendra kabur.
Kemudian jari YK mencakar muka Hendra dan jarinya tidak sengaja masuk kedalam mulut sehingga tergigit. Hendra tahu yang melakukan pemukulan adalah YK, saat dirinya berobat di RS Bhayangkara.
“Waktu dia mukul saya, kemudian pandangan saya kabur. Kemudian tangannya cakar tidak sengaja jarinya masuk kedalam mulut tergigit. Saya tau nama dia waktu berobat di Bhayangkara,” imbuhnya.