TBNews ,BENGKULU –Senin (2 Juni 2025) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bengkulu Melawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bengkulu, Jalan Pembangunan, Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Aksi dimulai pada pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga menjelang maghrib.
Aksi ini merupakan bentuk evaluasi dan penyampaian aspirasi terhadap program dan kinerja 100 hari pertama Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Sekitar 250 orang massa aksi terlibat dalam kegiatan tersebut, berasal dari berbagai elemen organisasi mahasiswa dan kampus, dengan rincian sebagai berikut
BEM Universitas Bengkulu (UNIB): ± 50 orang
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII): ± 50 orang
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM): ± 30 orang
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI): ± 20 orang
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI): ± 30 orang
BEM Fakultas Kesehatan: ± 20 orang
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI): ± 20 orang
Universitas Pat Petulai: ± 10 orang
Universitas Dehasen (Unived): ± 10 orang
Universitas Prof. Dr. Hazairin SH (UNIHAZ): ± 10 orang
Kegiatan diawali dengan persiapan massa yang dimulai pukul 12.00 WIB di sekretariat masing-masing organisasi. Pukul 14.00 WIB, massa berkumpul di Taman Budaya Bengkulu untuk menunggu peserta lain dan memarkirkan kendaraan.
Sekitar pukul 15.00 WIB, massa merapatkan barisan dan memulai long march menuju Kantor Gubernur Bengkulu. Setibanya di lokasi pada pukul 15.13 WIB, mereka langsung melakukan orasi secara bergantian. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama pada pukul 15.15 WIB sebagai pembuka aksi resmi.
Pada pukul 15.35 WIB, massa menghentikan sementara aksi untuk melaksanakan salat Ashar berjamaah, kemudian melanjutkan kembali orasi pada pukul 16.10 WIB.
Sekitar pukul 16.50 WIB, sebanyak 18 orang perwakilan massa diterima untuk melakukan hearing bersama jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu di Ruang Pola Kantor Gubernur. Selanjutnya, pada pukul 17.00 WIB, Wakil Gubernur Bengkulu Ir. Mian hadir menemui massa secara langsung bersama sejumlah pejabat lainnya.
Aksi ditutup dengan pembacaan surat tuntutan oleh massa aksi pada pukul 18.15 WIB. Kemudian pada pukul 18.18 WIB, pihak kepolisian melakukan pembersihan lokasi aksi.
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, antara lain
Klarifikasi pernyataan Gubernur yang dinilai hanya berisi caci maki dan sumpah serapah yang melukai hati rakyat. Mahasiswa menuntut Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan kejelasan
Penjelasan terkait revisi opsen pajak oleh DPRD dan Gubernur Bengkulu yang dinilai belum transparan kepada publik.
Penyelesaian pendangkalan alur pelabuhan yang telah berlangsung selama tiga bulan dan berdampak pada distribusi BBM serta perekonomian masyarakat.
Evaluasi terhadap 12 janji kerja Gubernur Helmi Hasan yang disampaikan saat awal menjabat namun dinilai belum terealisasi secara konkret.
Wakil Gubernur Ir. Mian, dalam kapasitasnya sebagai Plt Gubernur, menyampaikan beberapa poin penting dalam menanggapi aspirasi mahasiswa:
Permohonan maaf atas ketidakhadiran Gubernur Helmi Hasan, karena sedang menjalankan tugas penting di luar daerah selama tiga hari.
Terkait pendangkalan alur, Pemprov Bengkulu telah memulai pengerukan dan penyedotan, namun prosesnya tidak bisa dilakukan secara instan.
Distribusi BBM, menurutnya, telah diupayakan dari beberapa wilayah terdekat seperti Jambi dan Lubuk Linggau, guna menjamin stok tetap tersedia di Bengkulu.
Anggaran Rp600 miliar untuk infrastruktur jalan telah disiapkan untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Layanan kesehatan di RS M. Yunus menjadi prioritas dengan intervensi anggaran, serta capaian BPJS yang telah 100% mencakup masyarakat.
Pembahasan revisi pajak telah dimulai hari ini bersama DPRD Provinsi Bengkulu.
Ia menegaskan bahwa seluruh masukan dan kritik mahasiswa akan disampaikan langsung kepada Gubernur untuk dijadikan bahan evaluasi dan pembenahan program kerja ke depan.
Aksi berlangsung tertib dan damai dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Massa membawa sejumlah alat peraga antara lain
Usai kegiatan, pihak kepolisian bersama massa membantu membersihkan area depan Kantor Gubernur dari sampah yang berserakan.