Tbnews, BENGKULU – Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Anwar, S.I.K., M.Si. membuka resmi Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Upaya Penanggulangan Maraknya Geng Motor dan Kenakalan Remaja pada Lingkungan Sekolah”. Kegiatan ini dilaksanakan di ballroom Hotel Mercure, Bengkulu, sebagai inisiatif Direktorat Bimmas Polda Bengkulu untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam menciptakan keamanan yang lebih baik di provinsi ini.
Acara dihadiri oleh Plt. Gubernur Bengkulu, FKPD Provinsi Bengkulu, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, serta pejabat utama dan auditor Polda Bengkulu. Selain itu, perwakilan dari sekolah-sekolah di Kota Bengkulu turut hadir, menunjukkan kepedulian bersama terhadap masalah ini. Dalam sambutannya, Kapolda Anwar menegaskan perlunya komitmen bersama untuk mengatasi meningkatnya aksi kekerasan yang melibatkan geng motor di kalangan remaja.
Kapolda mengingatkan bahwa dampak sosial dari fenomena ini mencakup peningkatan tindakan kriminal dan gangguan ketertiban, yang dapat menimbulkan rasa ketakutan di masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen, mulai dari keluarga hingga pihak sekolah dan tokoh masyarakat, untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan ini.
“Kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga tanggung jawab kita semua,” tegasnya. Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai sopan santun dan keteladanan yang baik dalam keluarga dan lingkungan pendidikan.
Sementara itu, Plt. Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian, khususnya Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Anwar, atas respons cepat mereka dalam menangani fenomena geng motor yang semakin mengkhawatirkan.
“Kami sangat menghargai inisiatif Polda Bengkulu untuk menggelar Focus Group Discussion ini. Upaya bersama ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di provinsi kita, agar masalah ini tidak berkembang menjadi tindakan kriminal yang lebih serius,” ujarnya.
Rosjonsyah juga berharap FGD ini dapat menjadi forum yang produktif untuk merumuskan solusi konkret dalam menghadapi masalah sosial yang dihadapi masyarakat.
“Saya percaya bahwa dengan melibatkan berbagai pihak, kita dapat menemukan langkah-langkah strategis yang efektif untuk menangani kenakalan remaja dan aksi geng motor,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi muda. Dengan semangat kebersamaan, Rosjonsyah optimis bahwa hasil diskusi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu mencegah terjadinya aksi-aksi negatif di
masa mendatang.