
Kegiatan tersebut dimaksudkan dapat meningkatkan kemampuan masing-masing personel dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin berat. Berbagai macam gerakan dan peralatan yang dilatihkan agar nantinya tidak terjadi kesalahan fatal saat bertugas.
Dalam Pasukan Dalmas ini dituntut kekompakan antara masing-masing personel, yang mana setiap melakukan pergerakan harus selalu bersama.
Pengalaman selama ini dalam menghadapi dan mengendalikan massa yang menyampaikan aspirasi dengan berunjuk rasa di beberapa tempat, Polri berusaha tampil humanis dan mengedepankan tim negosiasi utuk meredam emosi massa.
Tahapan pengamanan sesuai SOP dalmas, namun personil harus mampu berimprovisasi menyesuaikan diri dalam situasi dan kondisi sesuai eskalasi yang berkembang pada objek sasaran.
“jangan terkesan menghafal urutan skenario latihan, tapi berlatih terus menerus sesuai objek pengamanan. Hari ini kita latihan agar menguasai kondisi yang sebenarnya,” ujar Dir Sabhara.
Dalam kesempatan memberikan koreksi usai melihat latihan dalmas, Dir Sabhara memberikan contoh penggunaan Tongkat T polri. Dikatakan cara memegang tokot memiliki nilai filosofi untuk memberi kesan humanis, bukan menggunakan tongkat sebagai pemukul yang “mematikan”, jadi harus dipahami oleh seluruh personel Dalmas.(ald)