Tribratanewsbengkulu.com, BENGKULU – Bila tidak ada aral melintang, hari ini akan digelar Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kapolda Bengkulu di Mabes Polri. Brigjen Pol. Drs. Yovianes Mahar akan menyerahkan jabatan Kapolda Bengkulu kepada Brigjen Pol. Drs. Coki Manurung, SH, M.Hum. Dihitung hingga pelaksanaan sertijab hari ini, Brigjen Yovianes menjabat sebagai Kapolda Bengkulu selama 6 bulan 17 hari. Meski terbilang singkat, Yovi sudah memiliki kesan yang sangat berarti terhadap masyarakat Bengkulu. Dia salut akan keharmonisan warga Bengkulu. Meski beragam adat dan agama, menurutnya warga Bengkulu bisa menjaga ketentraman dan keamanan.
“Selama saya tugas di Bengkulu, saya sangat terkesan dengan sikap serta antusiasme masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketentraman. Saya salut dengan keharmonisan dari keberagaman ini. Selama kurang lebih 6 bulan saya di sini dan mendengar cerita dari para pendahulu, nyaris tidak pernah terjadi konflik di tengah masyarakat. Saya berharap masyarakat Bengkulu dapat selalu menjaga keberagaman dan keharmonisan ini,” ungkap Yovi ketika berbincang bersama awak media di ruang kerjanya, kemarin (27/4).
Yovi terkesan dengan cara bersikap masyarakat Bengkulu yang tidak terpancing terhadap isu konflik yang beredar di luar. Seperti isu politik, agama dan lainnya. Dia menilai masyarakat Bengkulu telah membentengi agar tidak terbawa isu negatif tersebut. Hal inilah yang menurutnya dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Selama saya di sini, saya perhatikan masyarakat kita di Bengkulu tidak pernah terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang beredar di daerah lain. Masyarakat Bengkulu telah membentengi diri agar keharmonisan di antara keberagaman itu. Saya menggambarkan Bengkulu ini mirip dengan Bali. Di tengah keberagaman, keharmonisan tetap terjaga utuh,” ujarnya.
Soal keamanan, Yovi juga meyakini Bengkulu akan selalu terjaga dari ancaman kejahatan. Meskipun kejahatan konvensional seperti pencurian terjadi, menurutnya hal tersebut tidak begitu mencolok. Berbeda dengan daerah lain yang memiliki tingkat kejahatan tinggi.
“Kejahatan konvensional seperti pencurian, jambret adalah tugas bersama kita untuk mencegah agar tidak terjadi. Tapi meskipun kejahatan konvensional itu masih terjadi, tidak begitu mencolok seperti di daerah lain. Dimana ada kasus kelompok bersenjata. Menyerang sebuah kantor perusahaan dengan senpi. Di Bengkulu tidak ada seperti itu. Tugas kita bersama untuk menjaganya,” kata mantan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung ini.
Disisi lain Kapolda Bengkulu mengatakan Meskipun Bengkulu tergolong daerah aman, Yovi juga berpesan Polda Bengkulu dan jajaran tidak terlena. Termasuk kepada pemerintah daerah Yovi menyarankan untuk pemasangan Closed Circuit Television (CCTv). Hal ini untuk mencegah dan menekan terjadinya tindak kriminal di Bengkulu.
“Sekarang mungkin tidak begitu dinilai penting. Namun ke depannya Bengkulu ini akan semakin berkembang dan maju. Kejahatan pun akan meningkat bila tidak segera diantisipasi. Terlebih program Gubernur yang menargetkan Visit Bengkulu tahun 2020. Untuk menghadapi kemajuan daerah itu, pemerintah daerah juga harus memanfaatkan kemajuan teknologi. Pasang CCTv. Dibutuhkan sekitar 5 ribu titik CCTv. Dengan adanya CCTv, pergerakan para pelaku kejahatan akan sempit,” terangnya.