Bengkulu,Tribratanewsbengkulu.com- Bencana tanah longsor di Desa Lebong Tandai pada hari kamis (03/12) cukup banyak menelan korban jiwa yaitu 18 orang namun baru 3 (tiga) orang yang ditemukan sedangkan korbam sudah cukup lama terkubur dalam tanah dan apabila ditemukan kemungkinan besar akan sulit dikenali apabila dengan menggunakan penglihatan oleh orang awam.
Oleh karena itu team DVI (Disaster Victim Identification) Bid Dokkes Polda Bengkulu, DVI sendiri merupakan prosedur yang telah ditentukan untuk menentukan korban meninggal dunia secara ilmiah) Polda Bengkulu mendirikan beberapa posko untuk nantinya dipergunakan untuk membantu mengidentifikasi korban bencana tanah longsor di desa lebong tandai kecamatan napal putih kabupaten bengkulu utara.
Posko yang saat ini telah di dirikan adalah sebanyak 3 (tiga) posko yaitu terdiri dari 1 (satu) posko di lokasi kejadian yaitu kecamatan Napal putih satu di Bid dokkes Polda Bengkulu serta di RSUD M. YUNUS Bengkulu. Sejauh ini team DVI Bid Dokkes Polda Bengkulu yang berada di Kecamatan Napal Putih dipimpin langsung oleh Kabid Dokkes Polda Bengkulu akbp dr. Andri Bandarsyah telah berhasil mengidentifikasi dua korban meninggal dunia yang kemarin sudah ditemukan oleh team Evakuasi di lapangan dan korban tersebut sudah dikembalikan kepada keluarganya untuk dimakamkan secara layak.
Selanjutnya apa bila dalam waktu dekat ada korban yang ditemukan lagi akan langsung diterbangkan ke bengkulu dengan menggunakan helikopter basarnas ataupun helikopter BNPB yang telah tiba di bandara fatmawati Bengkulu kemarin sabtu (05/12) hal ini dilakukan untuk memudahkan proses identifikasi sehingga proses DVI itu sendiri akan bisa terlaksana dengan baik mengingat peralatan tim dvi yang lebih memadai berada di kota Bengkulu.
Ketua tim DVI AKBP dr Andri Bandarsyah melalui Kasubbid kespol Bid dokkes Akp dr Eko Hardianto Spog menjelaskan bahwa telah membuka nomor layanan call center dengan nomor layanan : 082371933868 diharapakan apabila ada yang merasa keluarganya menjadi korban dalam bencana tanah longsor ini agar menghubungi nomor call center agar dapat segera ditindak lanjuti dan diambil data ante mortem (data-data fisik khas korban yang di dapat dari keluarga korban). (ALF)