Bengkulu,Tribratanewsbengkulu.com- Hari ini Sabtu tanggal 05 Desember 2015 Kapolda Bengkulu Brigjen pol Drs. M. Ghufron, M.M., M.Si. dan Karo Ops Polda Bengkulu ditemani Kepala BNPB Bengkulu dan Ka tiba di Bandara Fatmawati Bengkulu setelah menempuh 30 menit perjalanan dengan menggunakan Helikopter yang beberapa baru saja bertolak dari bandara Fatmawati Bengkulu untuk mengirimkan logistik bantuan ke lokasi bencana longsor di Desa Lebong Tandai Kab. Kec. Napal Putih Kab. Bengkulu Utara.
kapolda bengkulu sendiri telah berangkat menuju lokasi bencana tanah longsor tiga hari sebelumnya Terlihat dari raut wajahnya yang kelelahan maklum saja Kapolda sudah sejak 3 (tiga) hari yang lalu sudah berada di lokasi bencana longsor yang medannya sangat sulit untuk ditempuh di desa Lebong Tandai Kec. Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara.
Namun rasa lelah tidak menghalanginya untuk tetap berkoordinasi dengan kepala bpbd, wakapolda dan dir intelkam tentang langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan berikutnya untuk evektivitas evakuasi mengingat medan yang sulit dan peralatan yang sangat minim di lokasi kejadian tanah longsor tersebut.
Kapolda juga sempat kami wawancarai menjelaskan tentang bagaimana situasi dan kondisi terakhir di lokasi kejadian bencana tanah longsor, kapolda juga menyampaikan bahwa curah hujan di lokasi kejadian tanah longsor tersebut sangat tinggi ini . ” terbukti bahwa setiap memasuki sore hari sudah mulai hujan deras di sana sehingga waktu evektif untuk melakukan evakuasi adalah mulai dari pagi hari sampai dengan maksimal pukul 14.00 WIB karena ditakutkan apabila dipaksakan tetap melakukan evakuasi pada saat terjadi hujan nantinya akan mengakibatkan longsor susulan. ” Ujar Kapolda.
sedangkan di sisi lain walaupun sudah cukup banyak petugas evakuasi yang terdiri dari tni – polri basarnas ,tagana dan dari BPBD Bengkulu ditambah lagi para relawan baik yang berasal dari desa Lebong Tandai maupun yang berasal dari Muara Aman namun dikarenakan alat yang digunakan untuk proses evakuasi sendiri sangat minim yaitu hanya dengan menggunakan cangkul linggis dan tangan kosong ditambah ada dua buah pompa air, Sedangkan tingkat kedalaman tumpukan tanah longsor diperkirakan bisa mencapai kedalaman ±10 meter sehingga benar-benar menyulitkan para petugas dan relawan yang membantu proses evakuasi di sana.
Sebelum mengakhiri wawancara dengan kami kapolda menjelaskan. ” bahwa proses evakuasi selanjutnya akan bisa berjalan lebih mudah dikarenakan sudah adanya helikopter dari BNPB pusat yang telah didatangkan yang nantinya akan digunakan untuk mengantar logistik baik berupa makanan maupun peralatan yang bisa membantu dalam proses evakuasi.
Tidak lama berselang telah tiba juga helikopter dari basarnas yang nantinya akan digunakan untuk mengevakuasi korban tanah longsor dan kita sama-sama berharap semoga dengan semangat dan rasa solidaritas yang sangat tinggi baik dari para petugas maupun relawan mudah-mudahan semua korban dapat segera ditemukan dan dievakuasi. ” Ungkap kapolda. ( ALF )