Tribratanewsbengkulu.com, KEPAHIANG – Sebanyak 200 anggota Polres Kepahiang dan Polsek jajaran mengikuti tes psikologi, Kamis (5/10/2017). Tes psikologi atau psikotest yang digelar Polres Kepahiang bertempat di lapangan tenis indoor di Polres Kepahiang mengingat jumlah peserta cukup banyak. Kegiatan psikotest terselenggara atas kerjasama bersama Polda Bengkulu ini bermanfaat menentukan kelayakan anggota memegang senjata api (senpi).
“Jadi, bukan bermaksud mempersulit anggota meminjam atau menggunakan senpi. Tapi, kegiatan ini untuk mengetahui tingkat emosional kejiwaan mereka. Jika senpi dipegang anggota yang sedikit arogan, bisa berakibat fatal,” tegas Kapolres Kepahiang AKBP Pahala Simanjuntak, S.IK.
Dalam pelaksanaannnya tim penguji psikotest Polda Bengkulu di pimpin Kompol Fahrul, yang menyampaikan bahwa meski hasil tes terkait emosional anggota baik, tak seterusnya yang bersangkutan mendapat izin memegang senpi. Begitu pula sebaliknya hal tersebut disesuaikan dengan kondisi kejiwaan anggota Polisi itu, untuk itu psikotest dilaksanakan secara berkala, tes dilakukan setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kondisi kejiawaan anggota tersebut.
Kapolres Kepahiang menambahkan “Kalau sekarang tidak lulus, ada kesempatan enam bulan lagi untuk mengulang. Yang dinilai dalam psikotes senpi ini adalah kestabilan emosi anggota. Anggota Polres Kepahiang dan jajaran yang memegang senpi ini harus sesuai tugas dan tupoksinya misalnya yang bertugas dilapanagn seperti anggota Reskrim, Intelkam dan Lantas yang bertugas dilapangan,” tambahnya.
Kapolres menambahkan, psikotes tersebut juga bermanfaat sebagai maping karier anggota.
“Ini tes psikologi untuk menguji kecerdasan dan emosi jadi tidak sembarang polisi bisa memegang senjata api. Di sinilah kami bisa melihat stabilitas emosi. Dari hasil tes ini dapat diketahui, apakah masih layak atau tidak memegang senjata api,” ujar Kapolres Kepahiang