JAKARTA, tribratanewsbengkulu.com – Brigadir Polisi Dua Indah Setiowati, sejak kecil, mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi seorang Polisi Wanita.
Saat perkenalan waktu masuk SMA Kharismawita, dara kelahiran Jakarta, 29 Januari 1994 ini, sudah bilang ke teman-temannya mau jadi Polwan. Alhasil, teman-temanya kerap memanggilnya Polwan.
“Jadi, ada rasa yang sangat besar ingin membuktikan ke teman-teman bahwa Indah mampu jadi Polwan,” akunya kepada redaksi tribratanews.com.
Anak keenam, dari tujuh bersaudara, pasangan Suripno dan Soleha ini pun berupaya keras menjadikan dirinya layak menjadi anggota Polri. Segala syarat dipersiapkan. Olah fisik rutin ia lakukan.
Waktu duduk di bangku kelas 3 SMA, Indah mengikuti kursus pembinaan jasmani, kesehatan, dan psikotes di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. “Yang ngajar Marinir,” katanya mengenang program kursus selama enam bulan ini.
Selanjutnya, Indah ikut kursus di Teknos Bekasi, tampat bimbingan belajar khusus calon anggota Polri.
Di sini, ia bertemu teman kursus yang mengaku anak seorang Polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
“Dia bilang, ‘Indah, kamu mau daftar Polisi?’ Iya. ‘Emang bapak kamu apa?’ Indah bilang bapak Indah cuma orang biasa. ‘Kamu yakin lulus? Masuk Polisi itu susah lho, Ndah. Kalau aku, ikut tes kayak gini cuma formalitas aja, soalnya bapak aku sudah menjamin,’” Indah bercerita.
“Di situ Indah ‘down’. Curhat ke mama. Mama cuma bilang, ‘Maut, rezeki, sama jodoh, udah ada yang ngatur. Indah doa, mama juga doa, jangan pasang pikiran negatif!’” lanjutnya menirukan pesan sang mama.
Berbekal pesan dari sang mama, Indah tetap semangat mengikuti kursus. Doa mengalir terus. Ia juga berupaya tak meninggalkan sholat dhuha dan tahajut. Dan selalu berpikir positif. ( Sumber tribratanews.com )