BENGKULU, Tribratanewsbengkulu.com – Berkaitan dengan terjadinya aksi pengeboman yang terjadi di ibukota kemarin (Kamis, 14/01) seluruh jajaran kepolisian di seluruh indonesia bersiaga guna memberikan jaminan rasa keamananan bagi masyarakat. begitu pula dengan Polda bengkulu telah ikut bersiaga sejak siang kemarin dan pagi ini (jumat, 15/01) Apel siaga 1 di ambil langsung oleh kapolda bengkulu Brigjen Pol Drs. M. Ghufron MM. M.Si.
Dalam Apel Siaga tersebut Kapolda menyampaikan bahwa teroris ini tak akan pernah habis, anggota polisi harus memiliki deredikalisasi karena aparat kepolisian tinggal dilingkungan masyarakat. Apabila di lingkungan masyarakat tersebut memiliki pemahaman radikal, anggota polri harus dapat berkomunikasi dan mengendalikan diri karena apabila tidak dapat mengendalikan diri maka bisa jadi anggota polri tersebut dapat terpengaruh.
Kapolda juga menyampaikan gerakan gafatar, yang mana faham ini memutar seluruh faham agama dan mencampur campur seluruh agama. Banyak upaya yg dilakukan gafatar untuk dapat masuk ke seluruh lingkungan masyarakat. Kita patut saling mewaspadai gerakan gafatar ini, karena dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.
Untuk pengamanan mako polda bengkulu terutama penjagaan harus ditingkatkan kembali karena serangan aksi teroris dijakarta tertuju kepada aparat kepolisian. Seluruh satker polda bengkulu harus bersinergi karena tidak dapat berjalan sendiri sendiri. Dengan sinergitas ini kualitas dan pekerjaan tupoksi polri akan semakin baik.
Kapolda berharap sinergitas yang di laksanakan antar fungsi tersebut dapat memaksimalkan kemampuan SDM Polri Polda Bengkulu walaupun personel polri di bengkulu belum mencukupi atau belum sesuai rasio dengan masyarakat.( Ald )