Tribratanewsbengkulu.com – Jakarta. Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., memimpin upacara Pelepasan Unit Pasukan Polri yang dikenal dengan nama Formed Police Unit (FPU) pertama untuk Pemeliharaan Perdamaian PBB pada Misi MINUSCA di Republik Afrika Tengah, Kamis tanggal 14 Februari 2019, bertempat di Ruang Rapat Utama Mabes Polri Jakarta Selatan,
Adapun pengiriman FPU ke Afrika Tengah tersebut dalam rangka menjaga konsistensi dan komitmen serta diplomasi internasional maupun peran aktif Kepolisian Negara Republik Indonesia di dunia Internasional sebagaimana yang diamanatkan dalam salah satu tujuan berdirinya Negara Republik Indonesia yang tertuang pada alinea keempat Pembukaan UUD’45 …..”ikut serta melaksanakan ketertiban dunia…”,
Dibawah pimpinan Kasatgas FPU 1 Minusca AKBP F.X. Arendra Wahyudi, S.I.K. pasukan yang berjumlah 140 Personel ini melibatkan 14 Personel Polwan di dalamnya. Selama 12 bulan, FPU 1 Polri MINUSCA ini telah dipersiapkan di Pusat Pelatihan Multifungsi Polri Cikeas melalui tahapan antara lain, (1) Pelaksanaan seleksi yang terdiri dari kesehatan, psikologi, IT/ Komputer, jasmani, bahasa Inggris, mengemudi, menembak dan kemampuan Unit Pendukung dilanjutkan dengan (2) Persiapan keberangkatan terdiri dari, persiapan AAV (Advisory Assessment Visit), PDV(Pre-Deployment Visit) dan shipping (pengiriman peralatan dan logistik).
Beberapa kemampuan dan pengetahuanpun diberikan berupa: (1) Pelatihan kemampuan, Tacticals: Basic Police Techniques, Kemampuan SWAT, Core Pre-Deployment Training, mengemudi danSpecialize Traning Material dari PBB serta command staff (2) Bahasa; Perancis dan Inggris (3) Fisik: jasmani dan beladiri, dimana kemampuan dan pengetahuan yang diberikan untuk memenuhi mandat PBB untuk MINUSCA yaitu: Protection of Civilians (perlindungan warga sipil), Protection of Human Rights (Melindungi Hak Azasi Manusia) dan Facilitating the creation of a secure environment for the delivery of humanitarian assistance (Menyediakan pengamanan guna penyaluran bantuan-bantuan kemanusiaan) serta Protection of the United Nations personels and materials (perlindungan staf dan aset-aset PBB).
Persiapan dengan kualifikasi yang sama juga telah dilaksanakan oleh Satgas Garuda Bhayangkara II, FPU XI dibawah pimpinan AKBP Henzly Moningkey, S.I.K., dengan total jumlah personel 180, melibatkan 15 Polwan yang akan diberangkatkan ke Sudan, Darfur setelah melewati persiapan dan pelatihan selama 6 (enam) bulan. Bagi FPU Indonesia, perlibatan Polwan dalam Pasukan FPU merupakan yang pertama dalam sejarah Polri dalam ikatan pasukan untuk tugas di dunia Internasional.
Dalam sambutannya, Kapolri berpesan: “agar setiap anggota Polri dimanapun berada, apalagi yang bertugas ke luar negeri untuk tetap menjaga nama baik bangsa, mengharumkannya, membangun hubungan dengan sesama polisi negara lain, mengikuti semua SOP PBB, melayani masyarakat korban perang saudara di Afrika Tengah dan di Darfur dengan penuh keikhlasan, humanis, profesional dan netral dalam bertindak. Tetap menjaga kesehatan, komunikasi dengan keluarga di tanah air dan selalu berdoa”.
Sesuai rencana, pada bulan Mei 2019, FPU 1 MINUSCA akan diberangkatkan ke Bangui, Ibu kota Republik Afrika Tengah yaitu wilayah yang berkonflik karena perebutan kekuasaan, konflik antar suku yang dibalut dengan latar belakang agama, dan FPU 11 UNAMID akan diberangkatkan pada bulan Maret 2019 ke Darfur. Sementara itu, Polri melalui Divisi Hubinter Polri sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Maltha, S.H., M.Si., “Di tahun ini (2019) Polri telah mengirim Personel yang bertugas sebagai Individual Police Officer (IPO) di berbagai misi Pemeliharaan Perdamaian PBB yaitu sebagai berikut :
1. Misi Minusca di Bangui, RepublikAfrika Tengah, sebanyak 6 (enam) orang terdiri dari 2 (dua) orang Polwan dan 4 (orang) laki-laki;
2. Misi Monusco di Republik Demokratik Kongo, sebanyak 4 (empat) orang terdiri dari 3 (tiga) Polwan dan 1 (satu) laki-laki;
3. Misi Unmiss di Juba, Sudan Selatan, sebanyak 6 (enam) orang terdiri dari 4 (empat) Polwan dan 2 (dua) laki-laki;
4. Dan akan menyusul pada tanggal 23 Februari, 2 (dua) IPO yang terdiri dari 1 Polwan dan 1 orang laki-laki.
Para Personel Polri telah dengan sangat baik mengibarkan Merah Putih di dunia internasional, mengharumkan nama bangsa dan membuat Pertiwi bangga, sejak misi Polri pertama di Namibia tahun 1989. Saat ini dan ke depan, Polri selalu siap memenuhi permintaan PBB dengan semakin meningkatkan kualitas para Personel Polri guna memenuhi harapan bersama untuk kualitas yang lebih baik.”
Ditemui usai upacara, AKBP Arendra dan AKBP Henzly yang dipercaya memimpin dua pasukan FPU Polri sebagai Komandan secara bersama menyampaikan bahwa; “Melalui misi perdamaian dunia ini kita sama-sama berharap bahwa kami akan mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia dan Polri pada khususnya serta dapat melaksanakan semua tugas yang diamanahkan sesuai mandat PBB secara profesional dan humanis”.