ARGA MAKMUR, tribratanewsbengkulu.com – Linmas Desa Pasar Kerkap, Kecamatan Air Napal, Bengkulu Utara, Ibnu Hajar (40) kemarin (4/8) dilarikan masyarakat setempat ke puskesmas dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Bengkulu. Ibnu Hajar di larikan ke rumahsakit dikarenakan banyak kehilangan darah usai ditusuk oleh Peki Juliandri (29), masing-masing di pergelangan tangan kiri dan lengan kanan.
Korban dan tersangka Peki Juliandri yang berpropesi sebagai jaga pakir di pasar pekan Desa Pasar Kerkap itu, sempat duel dengan Peki yang merupakan warga Lingkar Timur, Kota Bengkulu di lokasi pasar. Tersangka Peki juga bonyok dan mengalami luka robek di pelipis dan memar-memar setelah dikeroyok massa yang kesal melihat ulahnya menikam Linmas Desa. Nyaris Peki tewas di tangan massa bila tak ada Babinkamtibmas yang seketika mengamankannya ke Mapolsek Air Besi, Bengkulu Utara. Namun teguran tersebut tak membuat Peki langsung pindah, ia bahkan meminta Ibnu untuk mencarikan lapak dagangan di dalam pasar. Sikap Peki demikian membuat Ibnu marah, hingga terjadi pertengkaran, yang berlanjut adu pukul.
Tak disangka, dalam perkelahian satu lawan satu itu, Peki yang dipinggangnya terselip pisau yang diakuinya untuk memotong tali, langsung mencabut sajam itu. Seketika, pisau dihujamkan ke arah dada Ibnu. Tusukan pertama berhasil dihindari korban. Korban menangkis tusukan kedua dengan tangan hingga lengan kanannya luka tusuk. Setelah korban mundur dan menutup kepalanya dengan kedua tangan, pelaku masih menghujamkan tusukan ketiga hingga kedua tangan korban luka tusukSelain itu Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Andhika Vishnu, S.IK melalui Kapolsek Air Besi Ipda. Rahmad, SH telah menetapkannya sebagai tersangka tunggal dan menjebloskan Peki ke penjara. Polisi juga mengamankan pisau belati sepanjang 20 Cm yang digunakan menusuk korban.
“Tersangka kita jerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan hingga membuat korbannya luka berat. Kita saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” Polisi juga sudah membawa Peki ke puskesmas untuk mengobati lukanya akibat perkelahian dan terkena amuk massa. Sejauh ini, Peki diyakini dalam kondisi sehat dan bisa menjalani pemeriksaan.
Terpisah, Peki sendiri mengaku sudah dua kali berdagang di pasar Pekan Desa Pasar Kerkap. Pertama, hari Kamis pada minggu sebelumnya, ia berdagang di luar los pasar. Saat itu tak ditegur Ibnu, namun kemarin ia malah disuruh masuk ke dalam los. Ia juga membantah sengaja menusuk korban dengan membawa pisau belati. Versinya, pisau tersebut memang dipinggangnya untuk memotong tali kerupuk jika ada pembeli. “Pisau itu memang di pinggang saya terus. Namun saat kejadian pisau ada di tas kecil yang saya bawa,” Jelasnya. ( @_@ )