Tribratanewsbengkulu.com, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengidentifikasi adanya Gerakan yang bukan mahasiswa yang ingin memanfaatkan aksi protes yang dilakukan mahasiswa terkait sejumlah RUU yang sedang digodok di DPR. Identifikasi ini tak terlepas langkah polisi yang menangkap 17 orang yang diduga pelaku perusakan dan pembakaran Pos Polisi (Pospol) Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (25/9) kemarin.
Para pelaku diamankan di sekitar kolong Slipi dan Petamburan. “Mirisnya, dari para pelaku yang berhasil diamankan rata-rata mereka masih di bawah umur,” jelas Kapolres Jakarta Barat, Kombes. Pol. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H., Rabu (25/09/19).
Kapolres Jakarta Barat Kombes. Pol. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H. mengatakan aksi deno mahasiswa sebagian besar pelaku bukan mahasiswa, mereka adalah penumpang gelap dalam aksi demonstrasi mahasiswa kemarin. Mereka memprovokasi massa, agar melakukan tindakan anarkistis. “Ini yang demo bukan lagi mahasiswa, tetapi perusuh. Ini polanya mirip 22 Mei. Diduga, massa liar yang sengaja datang membuat kerusuhan,” kata Kapolres Jakbar.
Polisi juga memastikan bahwa rata-rata pelaku kerusuhan itu ‘diimpor’ dari luar Jakarta. “Ini yang patut kami curigai, dan akan terus kami dalami,” kata Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.