Enggano,tribratanewsbengkulu.com-Prinsip terus bekerja tanpa kenal lelah bagi Kapolda Bengkulu Brigjen Pol. Drs. H.M. Ghufron, MM, M.Si nampaknya bukan hanya slogan. Tapi benar – benar dilaksanakan alias dibuktikan di lapangan. Kapolda paling tidak suka NATO (Not Action, Talk Only). Hanya bicara, tapi tidak ada aksi nyata.
Prinsip itupula yang membuat Kapolda melakukan kunjungan sambang nusa ke pulau terluar Enggano dari tanggal 24 sampai dengan 26 Oktober 2015. Kapolda melakukan perjalanan jauh selama 7 jam ini Terkait dengan adanya laporan kebakaran lahan perkebunan dan hutan di pulau tersebut, Kapolda tak mau hanya mendengar laporan. “Kita datangi,” kata Kapolda.
Setelah 10 jam berlayar mengarungi Samudera Hindia, Kapolda tetap bersemangat ketika KP. Kresna 7004 yang dikomandani Kompol. Devos Teha bersandar ke Pelabuhan Malakoni, Pulau Enggano pukul 16.15 WIB Sabtu (24/10). Sebelumnnya, kapal berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai pagi harinya, pukul 06.00 WIB. Memang pada hari keberangkatan itu cuaca cukup ekstrem karena angin bertiup kencang hingga para penumpang yang ada di dalam kapal terpaksa harus merasakan mabuk laut.
Meski demikian, akhirnya kapal bersandar dengan mulus di pulau yang memiliki luas 400,6 KM2. Di sana, Kapolda Ghufron yang berangkat bersama dengan sejumlah pejabat utama Polda seperti Karo Ops Kombes Pol. Bambang Suminto, SH, Dir Polair Kombes Pol. Dede Ruhiat, Kasat Brimob AKBP. Farid Bachtiar Efendi, S.IK, Kapolres BU AKBP. Hendry Siregar dan sejumlah perwira Polda Bengkulu lainnya langsung di sambut oleh tokoh adat dan tokoh agama di pulau tersebut.
Kedatangan Kapolda ke Enggano sebenarnya memiliki misi kemanusian karena untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan. Memang dengan musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir membuat banyak lahan perkebunan maupun hutan yang ada di enam desa di kecamatan itu kering dan mudah terbakar. Tak ayal, ratusan sekitar 300 hektare (tersebar di enam desa dan terbanyak di desa Meok dan Banjar Sari, red) terbakar. Lahan perkebunan itu diantaranya kebun pisang, kebun cokelat (kakao), kopi, dan perkebunan masyarakat lainnya.
Desa yang mengalami kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Enggano masing-masing Desa Meok 158,5 hektare kebun dan 79 hektare hutan, Desa Banjar Sari 78 kebun dan 110 hutan, Desa Apoho 10 hektare kebun, Desa Malakoni 50 hektare kebun, Desa Kaana 46 hektare kebun, dan Desa Kahyapu 3,5 hektare kebun dan 30 hektare hutan.
Polda Bengkulu bersama dengan jajarannya seperti Brimobda, Ditpolair, Polres BU dan Polsek Enggano menurunkan setidaknya 70 personiel untuk menanggulangi kebakaran itu. Selain itu, polda juga berkoordinasi dengan Pemdakab BU dan BPBD BU. “Warga yang tinggal di perkebunan terpaksa mengungsi ke desa karena lahan kebun mereka terbakar,” ujar Sekdes Desa Meok, Zakaria ditemui saat di lokasi kebakaran lahan, Minggu (25/10).
Memang saat kedatangan rombongan Kapolda, api yang membakar lahan dan hutan sudah dalam keadaan padam, meskipun masih ada sedikit-sedikit bara api yang masih mengeluarkan asap dari pohon yang terbakar. Dalam kebakaran ini, tim BPBD dan PBK BU juga telah menurunkan tim untuk menanggulangi bencana kebakaran ini. Satu unit mobil PBK disiagakan di pulau ini.
Saat tiba Sabtu, rombongan tidak langsung meninjau lokasi. Namun keesokan harinya, Minggu, Kapolda bergerak meninjau lokasi kebakaran lahan di dua desa terparah diterpa kebakaran yakni desa Meok dan Banjar Sari.
Bahkan, saat meninjau kebakaran di desa Meok, Kapolda beserta rombongan yang diikuti oleh Asisten II Pemdakab BU, Untung Pramono, Camat Enggano, Marlansius harus berjalan kaki di jalan setapak sepanjang sekitar 1 kilometer. Hal itu dilakukan kapolda untuk mengetahui secara detail kondisi kebakaran lahan dan hutan di desa tersebut.
Ditambahkan Zakaria, memang kebakaran tersebut menyebar begitu cepat. Dalam tempo beberapa jam saja. Sebanyak ratusan lahan sudah dilalap api karena memang banyak rumput dan dedaunan yang sudah mengering sehingga api dengan cepat menjalar. “Kalau asalnya api nggak tahu darimana. Cuma waktu pertama kali terlihat itu dari kebun milik Pak Siman, setelah itu langsung meluas sampai ke sini,” ungkapnya.
Asisten II Pemdakab BU, Untung Pramono menambahkan atas musibah kebakaran yang terjadi pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk menanggulangi kebakaran tersebut diantaranya menurunkan tim yang dilengkapi dengan peralatan untuk pemadaman api. “Truk, pick up, dan blanwir sudah disiagakan lengkap dengan tim yang berjumlah 50 orang dan mereka membuat camp desa Apoho dan akan standby selama sebulan di sini, sehingga kebakaran tidak merembet ke pemukiman warga,” ujar Untung.
Disisi lain, Untung juga menambahkan, pihaknya juga akan membahas langkah-langkah berikutnya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang lahan perkebunannya terbakar apakah akan ada bantuan dari pemda atau tidak. “Tentunya akan kita bawa lagi ke Pemda BUdan berkoordinasi dengan SKFD terkait jenis tanaman apa yang cocok nantinya ditanam pada waktu musim hujan tiba,” ungkapnya.
Pondok Kebun Selamat
Saat peninjauan yang dilakukan Kapolda dan rombongan meskipun lahan di perkebunan warga ludes terbakar, namun ada pondok yang sudah dikelilingi api namun tidak ikut terbakar. Cukup aneh memang, karena jika dilihat dari kondisi kebakaran, pondok bisa saja terbakar karena api sudah mengelilingi kebun. “Di sekeliling pondok dibersihkan hingga api tidak bisa menjalar,” kata salah satu warga saat menjawab pertanyaan Kapolda terkait dengan tidak terbakarnya pondoknya itu.
Kapolda Ghufron menyampaikan, dari pantauan yang dilakukan pihaknya memang kebakaran di Enggano cukup luas, dan hampir semua desa yang ada di kecamatan tersebut. Dengan kondisi itu, dia mengharapkan agar Pemda dapat memfasilitasi para petani yang lahannya terbakar agar dapat ditanami kembal lahannya. “Apakah ditanami dengan tanaman sejenisnya ataupun tanaman lain yang varietasnya ditentukan oleh camat, kades, atau pemda seperti padi, jagung atau lainnya,” beber Ghufron.
Diungkapkan Ghufron, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD dan PBK BU untuk mencegah adanya kebakaran susulan yang kemungkinan terjadi mengingat sekarang hujan belum turun. “BPBD dan mobil PBK sudah ada disini, nantinya bersama dengan masyarakat, tokoh masyarakat, koramil, mapolsek, disini bahu membahu untuk mencegah kebakaran baik dengan menanggulangi maupun memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa api yang dalam keadaan kecil dibutuhkan tetapi jika sudah besar kita sulit untuk menanggulanginya,” lanjutnya.
Sementara itu, Camat Enggano, Marlansius mengaku masih melakukan penghitungan terkait dengan kerugian yang ditimbulkan. “Kami masih mendata semuanya. Kalau secara luas mencapai ratusan haktare, memang beberapa bulan terakhir belum ada turun hujan hingga kondisi tanah disini kering, apalagi yang berada di dataran tinggi,” jelasnya.
Polda Bantu Pembangunan Masjid
Disisi lain, dalam kesempatan sambang nusa itu, Ghufron juga menyempatkan diri mengunjungi dan memantau pembangunan masjid Agung Enggano. Masjid yang dana pembangunannya dari bantuan para jemaah masjid, Bank Bengkulu, dan Polda Bengkulu tersebut masih belum sempurna karena baru sekitar 60 persen. Meski demikian, masjid itu sudah bisa digunakan warga saat salatt Idul Fitri dan Idul Adha beberapa waktu lalu.
Imam masjid, Anzori mengucapkan terima kasih kepada Kapolda atas bantuan terhadap masjid tersebut. Dia juga mengharapkan untuk menyempurnakan bangunan pihaknya masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. “Kini tolietnya belum ada, mudah-mudahan nanti pada saat perngiatan 1 muharam bisa selesai semuanya, yang jelas kami memngucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda atas bantuannya, sekali lagi terima kasih,” kata Anzori.
Menanggapi hal itu, Ghufron menjanjikan dirinya akan mengumumkan kepada anggotanya pada saat apel pagi, bagi yang mau menyumbang bantuannya untuk pembangunannya dapat dikumpulkan dan akan diberikan kepada panitia pembangunan masjid. “Setelah terkumpul, nanti akan kita antarkan kesini. Kan peringatan 1 muharam masih ada beberapa bulan lagi, mudah-mudahan terkejar,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, kapolda juga menyempatkan diri meninjau pembangunan mess Polsek Enggano. Untuk memastikan bangunan mes dalam keadaan bagus, kapolda mengecek langsung tembok dan berkomunikasi dengan tukang yang mengerjakan.