MANNA, tribratanewsbengkulu.com – Mengikuti sukses Polres Kaur menggulung kawanan pelaku curnak yang kepergok massa, Polres Bengkulu Selatan meringkus bandit ternak yang beraksi lintas provinsi. Adalah Mi (40), warga Tanjung Sakti (TS) Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan (BS), Ditangkap di kediamannya di Tanjung Sakti, Minggu malam (19/6). Sebelumnya Mi mencuri 1 sapi di Trans Melao, Kelurahan Ibul, Kecamatan Kota Manna dan percobaan pencurian 2 kerbau di Desa Padang Lebar, Kecamatan Pino.
Dikatakan Kapolres BS AKBP. Napitupulu Yogi Yusuf, SH, SIK melalui Kasat Reskrim Iptu. Risqi Akbar, dua kasus curnak di wilayah hukum Polres BS ini berhasil diungkap setelah penyelidikan cukup panjang dari anggotanya. Tersangka utama, Mi ditangkap bersama barang bukti mobil pick-up BG 9484 ME yang biasa dia gunakan mengangkut ternak hasil curian.
“TKP pertama di perkebunan salak Trans Melao bulan Maret lalu. Di lokasi ini Mi mencuri sapi. Sedangkan di Desa Padang Lebar, Kecamatan Pino, bulan April lalu Mi mencuri 2 kerbau namun berhasil digagalkan warga,” beber Kasat Reskrim.
Dijelaskan kasat, dari pengakuan tersangka Mi dirinya beraksi tidak sendiri melainkan bersama 4 temannya yang semuanya warga Tanjung Sakti. Keempat orang tersebut masih dalam pengejaran anggota Polres BS. “Untuk kerbau curian dikembalikan pada warga, sedangkan mobil pick-up kita amankan untuk dijadikan sebagai barang bukti,” demikian kasat.
Sementara itu Polres Kaur melakukan pengembangan, terkait ditangkapnya pelaku curnak oleh massa di Padang Guci Hulu, membuahkan hasil. Kemarin (20/6), dua orang tersangka pencurian ternak, satu diantaranya otak dari komplotan curnak tersebut, berhasil ditangkap. Ju (36) warga Desa Lawang Agung Kecamatan Lungkang Kule Kabupaten Kaur, dalam penangkapan tersebut berusaha kabur hingga dihadiahi timah panas oleh petugas.
Data terhimpun, penangkapan Ju merupakan pengembangan dari tersangka As (15) warga Desa Naga Rantai, Kecamatan Padang Guci Hulu, yang ditangkap warga. Buser Polres Kaur bersama anggota Polsek melakukan pencarian empat tersangka lain yang ikut dalam komplotan pencurian sapi selama ini. Sekitar pukul 07.00 WIB kemarin, anggota Polsek Tanjung Kemuning dan anggota Buser Polres Kaur berhasil mengamankan Ju.
Ju ditangkap saat akan kabur ke Kota Bengkulu menumpangi mobil travel. Polisi yang mendapat informasi tersebut, melakukan penghadangan di jalan. Semua mobil travel yang melintas diberhentikan dan diamati satu persatu penumpang di dalamnya. Hingga tiba pada pemeriksaan salah satu mobil travel didapati Ju yang tertunduk dengan menggunakan topi agar tidak diketahui petugas.
Sekalipun demikian polisi tetap mengenalnya. Ju diamakan ke mobil buser yang langsung dilakukan pengembangan untuk menangkap dua rekannya. Saat pengembangan, versi polisi Ju berusaha kabur, sehingga petugas mengambil tindakan keras, melumpuhkan pria itu dengan satu tembakan mengenai kaki sebelah kiri.
“Berusaha kabur saat kita kembangkan, maka kita tembak. Untuk saat ini dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran,” ujar salah seorang terang anggota buser Polres Kaur.
Di hadapan Kapolres Kaur AKBP Bambang Purwanto, S.IK, Ju mengakui sudah empat kali melakukan pencurian di wilayah Padang Guci Hulu dan sekitarnya. Dari empat aksinya, dalam satu harinya Ju dan rekan-rekannya pernah mencuri dua ekor sapi. Modusnya sama yaitu memberi makan sapi-sapi yang akan ditangkap dengan pisang yang sudah dimasukkan putas atau racun.
“Saya sudah empat kali mengambil sapi pak dengan kawan-kawan. Dari empat kali beraksi, sudah enam sapi yang kita ambil. Dua kali beraksi, masing-masing mengambil dua ekor, dua kali aksi lainnya masing-masing 1 sapi,” jelas Ju yang merupakan otak dari aksi pencurian sapi di eks Kaur Utara selama ini.
Kendati demikian Ju membantah jika dirinya dilibatkan dengan komplotan pencuri sapi yang kerap beraksi di wilayah Kaur Selatan selama ini. Ju mengaku tidak mengenal siapa pelaku pencurian yang kerap beraksi di wilayah Bintuhan dan sekitarnya.
“Kalau yang di Bintuhan saya tidak tahu pak siapa pelakunya, jujur saya tidak kenal sama sekali dan bukan kelompok kami,” kata Ju kemarin.
Satu Tsk Menyerahkan Diri
Sedangkan satu lagi tersangka yang ikut dalam kelompok pencurian ternak kemarin (20/6) sekitar pukul 08.00 WIB menyerahkan diri kepada anggota Polsek Kaur Tengah. Pelaku tidak lain adalah Ed (35) warga Desa Cahaya Batin, Kecamatan Semidang Gumay.
Di hadapan para penyidik kemarin, Ed mengakui saat itu tergabung dalam lima orang yang melakukan pencurian sapi. Namun Ed membantah masuk dalam komplotan pelaku, karena saat itu Ed mengaku hanya sebagai sopir APV yang dibakar massa.
Dirinya siang itu sebelum kejadian dihubungi Supawi warga Cahaya Batin untuk membawa mobil ke eks Kaur Utara. Karena ada orang yang ingin rental mobil tersebut sehari semalam dengan upah Rp 800 ribu.
Ed oleh Supawan ditugaskan membawa mobil APV ke wilayah eks Kaur Utara dan bertemu dengan para pelaku. “Saya yang sopir mobil pak, namun tidak tahu kalau mobil itu digunakan untuk mencuri sapi. Karena empat orang yang saya temui mengaku kalau sapi tersebut sakit, bukan hasil curian,” kata Ed kemarin